Mufa Media - Beberapa waktu yang lalu ketika saya mengikuti sebuah seminar, saya mendapatkan rezeki berupa sebuah buku yang dihadiahkan oleh narasumbernya langsung kepada saya. Kebetulan saat itu satu-satunya peserta yang mendapat hadiah buku itu adalah saya (ciee....) Alhamdulillah.
 |
| Cover Buku "Guru Kreatif Di Zaman Digital" |
Buku itu berjudul "Guru Kreatif di Zaman Digital". Sesampainya dirumah, tanpa Ba Bi Bu (baca; basa-basi), saya langsung menghabiskan isi buku itu tanpa menunggu waktu lama. Nah, pada kesempatan ini saya coba tuliskan resensi buku tersebut untuk Anda. Berikut ini resensinya:
Judul Buku : Guru Kreatif di Zaman Digital
Penulis : Anita Kusmira, dkk.
Editor : Triawati Agusnila
Penerbit : Peniti Media Publishing Jakarta
Jumlah Halaman : 168 halaman
Tahun Terbit : Januari 2016
Perkembangan zaman menuntut para Guru untuk lebih kreatif. Terlebih bagi Guru yang hidup di zaman digital seperti sekarang ini. Termasuk salah satunya adalah kreatif dalam berkarya. Menulis contohnya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa guru harus menulis dan mengapa pelatihan menulis bagi Guru menjadi penting. Ya, khan?
Ya iyalah, karena dengan menulis itulah Guru akan dapat mengabadikan pengalamannya. Secara, kita kan tahu bahwa pengalaman sangatlah berharga. Apalagi pengalaman yang didapatkan oleh para guru yang menjadi ujung tombak pendidikan. Sayang bila dileawatkan begitu saja. Jadi, intinya ya harus ditulis. Siapa yang menulis? Ya, Guru itu sendiri.
Demikian pula pelatihan-pelatihan menulis bagi Guru juga menjadi penting. Dengan adanya pelatihan maka para guru akan lebih terdorong semangatnya untuk menulis dan menulis, berkarya dan berkarya. Nah, ada salah satu kegiatan yang diungkapkan dalam buku ini. Yakni, kegiatan TWC (Teacher Writing Camp). Semacam kegiatan pelatihan yang memotivasi para pesertanya (para guru) untuk menghasilkan karya tulis.
Buku ini berisi kumpulan tulisan para guru yang dipacu untuk menghasilkan tulisan selama mengikuti TWC ini. Kali ini TWC 5. Dengan gaya tulisan khas masing-masing, para guru menuliskan pengalamannya. Alhasil, dalam buku ini kita akan menjumpai tulisan-tulisan seakan mengalir begitu saja. Hal ini tentu tidak terlepas fakta bahwa tulisan-tulisan yang dimuat didalam buku ini merupakan hasil pengendapan pengalaman yang dialami secara langsung oleh para guru dalam kaitannya dengan dunia pendidikan. Maka, membaca buku ini seakan mengarahkan pembaca untuk ikut merasakan bagaimana proses perjalanan yang dialami oleh para penulisnya.
Namun demikian, perlu adanya 'perhatian khusus' dalam hal tampilan fisik buku dan ejaan. Dari layout halaman masih perlu dimaksimalkan lagi serta masih ditemukan beberapa kalimat yang salah ketik sehingga mengganggu kenyamanan dalam proses menikmati buku ini. Namun pada dasarnya itu bukanlah hal yang vital. Namun perlu diperhatikan.
Terlepas dari semua itu, bisa disimpulkan disini bahwa buku ini sangat layak Anda baca. Terutama bagi Anda yang berprofesi sebagai guru. Hal ini berguna bagi Anda yang ingin mengikuti jejak langkah berkarya melalui tulisan. Bagi khalayak umum juga dianjurkan untuk membacanya. Karena buku ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi, khususnya yang terkait dengan karya tulis para guru di Indonesia. Semoga kedepan banyak terbit buku-buku semacam ini agar dunia kepenulisan guru menjadi lebih 'meriah' lagi.
NB : *Terimakasih yang mendalam disampaikan kepada Bapak Namin AB Ibnu Solihin (Founder www.motivatorpendidikan.com) yang menghadiahkan buku ini kepada saya. Jazakumulloh Ahsanal Jaza', Ustadz... Barokalloh...
0 Comments